Selasa, 26 Oktober 2010

Pengenalan Basis Data

Basis data atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Pengenalan Basis Data Temporal


Seiring dengan semakin meningkatnya kapasitas media penyimpanan pada nonvolatile (disk) maupun volatile (memory) maka aplikasi-aplikasi yang memerlukan data masa lalu, mulai dapat didukung. Nilai data atribut berubah karena adanya perubahan yang terjadi di dunia aplikasi, misalnya perubahan harga karena ada kenaikan harga, atau penurunan harga. Berubahnya nilai data secara implisit seiring dengan berjalannya waktu. Jadi perubahan nilai data selalu dihubungkan dengan waktu.
Basis data temporal, pada prinsipnya adalah basis data yang dimaksudkan untuk mendukung dan mendekati karakteristik alami (nature) sebuah sistem aplikasi yang hidup dan berkembang. Sebuah sistem aplikasi yang hidup dan berkembang dicirikan oleh adanya perubahan nilai data seiring waktu, demikian pula perubahan kebutuhan sistem (system requirements) yang juga perubahannya dihubungkan dengan waktu. Kecenderungan lain adalah basis data temporal diaplikasikan bersama data spasial, yang dikenal dengan spatiotemporal.
Perubahan nilai data atribut pada sebuah tuple (meminjam istilah pada model relasional) dinamakan versi data. Perubahan kebutuhan direpresentasikan oleh perubahan skema atau struktur basis data, pada satu atau lebih entity-type atau relation-type, dan dikenal dengan evolusi skema (schema evolution). Setiap perubahan nilai data yang tejadi pada dunia nyata aplikasi (real world application) disimpan pada basis data. Umumnya terjadi perbedaan waktu antara munculnya kejadian (event) di dunia nyata aplikasi dengan waktu data tersebut tersimpan pada basis data. Bilamana waktu kejadian (event) perubahan nilai data di dunia nyata terjadi sebelum waktu penyimpanan dinamakan sebagai retroactive. Sedangkan bilamana waktu penyimpanan perubahan di basis data dicatat lebih awal dibandingkan dengan kejadian sesungguhnya dalam realitas aplikasi, dinamakan proactive.

Pengenalan Basis Data Terdistribusi

Basis data terdistribusi (distributed database) adalah suatu basis data yang berada di bawah kendali sistem manajemen basis data (DBMS) terpusat dengan peranti penyimpanan (storage devices) yang terpisah-pisah satu dari yang lainnya. Tempat penyimpanan ini dapat berada di satu lokasi yang secara fisik berdekatan (misal: dalam satu bangunan) atau terpisah oleh jarak yang jauh dan terhubung melalui jaringan internet. Penggunaan basis data terdistribusi dapat dilakukan di server internet, intranet atau ekstranet kantor, atau di jaringan perusahaan.
Untuk menjaga agar basis data yang terdistribusi tetap up-to-date, ada dua proses untuk menjaganya, yakni replikasi dan duplikasi. Dalam replikasi, digunakan suatu perangkat lunak untuk mencari — atau lebih tepatnya melacak — perubahan yang terjadi di satu basis data. Setelah perubahan dalam satu basis data teridentifikasi dan diketahui, baru kemudian dilakukan perubahan agar semua basis data sama satu dengan yang lainnya. Proses replikasi memakan waktu yang lama dan membebani komputer karena kompleksitas prosesnya. Sementara itu, proses duplikasi tidak sama dan tidak sekompleks replikasi. Dalam proses ini, satu basis data dijadikan master, kemudian diperbanyak menjadi sejumlah duplikat. Selama proses duplikasi berlangsung, perubahan hanya boleh dilakukan pada basis data master agar data lokal tidak tertimpa.